bengkelpintar – Gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 hadir sebagai angin segar di tengah dinamika pasar otomotif tanah air. Setelah beberapa tahun dihantam tantangan mulai dari pandemi, inflasi global, hingga peralihan tren menuju kendaraan listrik, industri otomotif Indonesia akhirnya menemukan momentum barunya.
GIIAS tak hanya menjadi etalase megah produk-produk terbaru dari produsen otomotif dunia, tapi juga cermin dari semangat kebangkitan industri lokal. Di pameran tahun ini, antusiasme publik, strategi baru pabrikan, serta dukungan penuh dari pemerintah menyiratkan harapan besar: bahwa sektor otomotif bisa kembali melaju lebih kencang.
Optimisme Pelaku Industri Semakin Menguat
Suasana di Hall ICE BSD, tempat berlangsungnya GIIAS 2025, terasa berbeda tahun ini. Semangat para peserta pameran begitu terasa. Mulai dari merek besar hingga pabrikan lokal, semua tampil all out menampilkan inovasi terbaru mereka dari kendaraan listrik masa depan hingga pembaruan pada model-model favorit.
Beragam peluncuran dilakukan di ajang ini. Tak hanya kendaraan roda empat dan roda dua, namun juga teknologi pendukung seperti baterai EV, sistem pengisian cepat, hingga perangkat lunak untuk kendaraan pintar. Para pelaku industri menyadari bahwa persaingan ke depan bukan cuma soal siapa yang paling banyak menjual unit, tapi siapa yang paling siap dengan teknologi.
Ketua Gaikindo menyebut bahwa tahun ini tercatat peningkatan peserta hingga 18% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini mencerminkan tumbuhnya keyakinan bahwa Indonesia masih menjadi pasar potensial, baik untuk konsumen domestik maupun sebagai basis produksi ekspor.
Bahkan, beberapa pelaku menyebut GIIAS sebagai titik balik yang mereka nantikan sejak awal pandemi. Bukan hanya untuk memperkenalkan produk, tapi juga membangun kembali hubungan dengan publik dan mitra bisnis.
Kendaraan Listrik Jadi Sorotan Utama
Tak bisa dipungkiri, bintang dari GIIAS 2025 adalah kendaraan listrik. Hampir semua booth menampilkan varian EV mereka, mulai dari konsep futuristik hingga model produksi massal. Ada motor listrik untuk pelajar, mobil listrik untuk keluarga muda, hingga kendaraan niaga berbasis baterai.
Pemerintah pun memanfaatkan momentum ini untuk terus mendorong masyarakat beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Di beberapa stan, pengunjung bahkan bisa langsung mencoba simulasi subsidi dan kredit ringan untuk pembelian motor atau mobil listrik.
Yang menarik, minat pengunjung pada kendaraan listrik tak sekadar karena tren. Banyak yang sudah mulai mempertimbangkan efisiensi bahan bakar, biaya perawatan rendah, dan tentu saja, kepedulian pada lingkungan.
Tantangan tetap ada mulai dari infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas, hingga harga yang belum sepenuhnya terjangkau. Namun, kehadiran banyak model baru dengan harga lebih bersahabat menjadi harapan bahwa adopsi EV di Indonesia akan makin masif di tahun-tahun mendatang.
Peluang Bagi Industri Pendukung dan UMKM
GIIAS tak hanya menjadi panggung bagi brand otomotif besar. Industri pendukung seperti suku cadang, ban, oli, hingga aftermarket accessories juga tampil bersaing. Bahkan tahun ini, panitia memberikan ruang lebih luas untuk pelaku UMKM otomotif.
Dari pelapis jok custom, bengkel konversi motor listrik, hingga startup teknologi untuk manajemen armada, semua unjuk gigi. Mereka bukan hanya pelengkap, tapi bagian penting dari ekosistem otomotif nasional.
Hal ini menjadi sinyal positif bahwa pertumbuhan sektor otomotif mampu menciptakan efek domino ke berbagai sektor lain. Ribuan lapangan kerja baru, kolaborasi lintas industri, hingga peluang ekspor suku cadang bisa tercipta bila GIIAS dijadikan momentum kebangkitan nyata.
Beberapa UMKM mengaku penjualan mereka naik selama pameran, bahkan mendapatkan kontrak distribusi dari luar kota. Ini membuktikan bahwa acara seperti GIIAS bukan hanya untuk brand besar, tapi juga tempat bertumbuhnya pengusaha lokal yang inovatif.
Dukungan Pemerintah Jadi Kunci Percepatan
Tak lengkap bicara otomotif tanpa menyebut peran pemerintah. Di GIIAS 2025, hadirnya berbagai kementerian dari Perindustrian, Perhubungan, hingga ESDM menunjukkan bahwa negara serius dalam memperkuat industri ini.
Program-program seperti insentif kendaraan listrik, pembangunan charging station, hingga pelatihan vokasi otomotif, menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk menyongsong era industri hijau.
Di sela pameran, sejumlah nota kesepahaman juga ditandatangani antara pemerintah dan pelaku industri. Salah satunya adalah rencana pembangunan pabrik baterai EV di Jawa Tengah dan pembukaan jalur ekspor baru ke Asia Tenggara.
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa GIIAS bukan hanya ajang promosi, tapi juga wadah sinergi kebijakan dan bisnis. Dan tentunya, dukungan ini perlu dijaga agar tidak hanya bersifat seremonial, melainkan memberikan dampak nyata bagi industri dan masyarakat luas.
Antusiasme Pengunjung Jadi Cermin Kepercayaan Publik
Tahun ini, GIIAS mencatat lebih dari 500.000 pengunjung dalam 10 hari penyelenggaraan. Angka yang luar biasa dan melebihi target panitia. Tak hanya kalangan profesional dan penggiat otomotif, tapi juga keluarga, pelajar, bahkan influencer dan content creator yang ingin melihat langsung tren otomotif masa depan.
Pengunjung tak hanya datang untuk melihat mobil mahal atau motor balap. Banyak yang antusias mencoba test drive kendaraan listrik, berdiskusi dengan teknisi, hingga belajar teknologi baru di area edukatif. Ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak pasif dalam menghadapi perubahan, mereka ingin tahu, mencoba, dan beradaptasi.
Kehadiran komunitas otomotif juga menambah warna. Klub motor listrik, komunitas modifikasi, hingga pecinta mobil klasik turut hadir dan berbagi wawasan. Bahkan beberapa komunitas membuat konten langsung dari lokasi untuk dibagikan ke pengikut mereka.
Di era digital ini, antusiasme publik tak hanya tercermin di lokasi fisik, tapi juga di dunia maya. Hashtag #GIIAS2025 ramai diperbincangkan di media sosial, dengan ribuan unggahan dan diskusi seputar teknologi terbaru. Tak heran jika banyak pengunjung menyebut GIIAS sebagai tempat yang “bikin betah”, seperti layaknya acara mabar bersama teman otomotif.
GIIAS 2025 bukan hanya sekadar pameran mobil dan motor. Ini adalah simbol harapan. Harapan bahwa industri otomotif Indonesia mampu bangkit dan bersaing. Harapan bahwa teknologi bersih bisa diterima luas. Dan harapan bahwa pelaku lokal bisa tumbuh bersama pemain besar.
Ke depan, tantangan tentu masih ada. Tapi dengan semangat kolaborasi, dukungan pemerintah, dan kepercayaan publik, industri otomotif nasional punya peluang besar untuk melesat. GIIAS adalah titik tolaknya. Mari jaga momentumnya bersama.