bengkelpintar.org peristiwa menarik terjadi di salah satu bengkel di kawasan Malkon Temon, Banjarmasin.
Seorang mekanik menemukan bahan bakar bercampur air saat memperbaiki motor pelanggan yang mogok.
Kejadian ini sempat membuat warga sekitar heboh karena dianggap langka dan berpotensi merugikan banyak pengendara.
Pemilik motor bernama Arga mengisahkan, motornya mendadak mati ketika sedang dikendarai menuju tempat kerja.
Padahal, beberapa hari sebelumnya, motor dalam kondisi normal. Ia hanya sempat mengisi bahan bakar di SPBU kawasan Kilometer Enam tanpa curiga apa pun.
Namun, tak lama setelah pengisian itu, performa mesin mulai menurun, suara knalpot terdengar tidak stabil, hingga akhirnya motor benar-benar mogok di tengah jalan.
Temuan Mengejutkan dari Dalam Tangki
Saat motor dibawa ke bengkel, mekanik langsung melakukan pemeriksaan sistem bahan bakar.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menguras tangki bensin untuk memastikan tidak ada penyumbatan pada jalur bahan bakar.
Dari proses pengurasan itu, mekanik menemukan hal yang mengejutkan: bensin di dalam tangki tampak keruh dan terpisah menjadi dua lapisan.
Lapisan atas berwarna kekuningan khas bensin, sementara lapisan bawah tampak jernih menyerupai air.
Ketika dimasukkan ke dalam botol transparan, lapisan air tampak jelas di bagian dasar wadah.
“Begitu dikuras, langsung kelihatan. Ada airnya, sekitar seperempat botol. Kalau ini sampai ke mesin, pasti motor susah hidup,” ujar Dedi, montir yang menangani motor Arga.
Menurutnya, kondisi tersebut sangat berbahaya bagi mesin karena air tidak dapat terbakar seperti bensin.
Air yang ikut masuk ke ruang bakar dapat menyebabkan mesin tersendat, busi mati, bahkan piston bisa rusak karena tekanan pembakaran tidak seimbang.
Reaksi Pemilik Motor
Arga mengaku kaget mendengar penjelasan mekanik tersebut.
Ia tidak menyangka bahan bakar yang baru diisinya bisa bercampur air.
“Saya isi di SPBU yang biasa ramai. Nggak nyangka banget bisa kejadian begini,” ujarnya dengan nada kecewa.
Arga menambahkan, dirinya tidak pernah menambahkan cairan tambahan atau aditif apa pun ke tangki motornya.
Selama ini, ia rutin menggunakan bensin jenis Pertalite tanpa masalah.
Setelah insiden itu, ia berencana melapor ke pihak SPBU agar dilakukan pemeriksaan terhadap kualitas bahan bakar yang dijual.
Analisis Para Mekanik
Fenomena BBM bercampur air bukanlah hal yang mustahil, menurut sejumlah mekanik bengkel di Banjarmasin.
Air bisa masuk ke tangki penyimpanan bahan bakar di SPBU akibat kebocoran kecil atau kondensasi dari kelembapan udara.
Khususnya saat hujan deras atau perubahan suhu ekstrem, uap air bisa mengembun di dalam tangki dan akhirnya bercampur dengan bahan bakar.
“Kalau tangki penyimpanan di SPBU tidak dikontrol rutin, air bisa ikut tersedot ke pompa. Begitu sampai ke kendaraan, dampaknya langsung terasa,” ujar Hendra, pemilik bengkel lain di kawasan Sungai Andai.
Ia menjelaskan bahwa air dalam bensin sulit terdeteksi oleh pengendara karena warnanya mirip dan baru terlihat setelah beberapa waktu.
Gejala yang umum terjadi adalah mesin brebet, sulit dinyalakan, atau bahkan mati mendadak.
Selain itu, air dapat menimbulkan karat di dalam tangki dan merusak sistem injeksi.
Dampak Air di Sistem Bahan Bakar
Bahan bakar yang terkontaminasi air bisa menimbulkan kerusakan serius pada motor.
Menurut para ahli otomotif, air dapat menyebabkan misfire atau kegagalan pembakaran karena menghambat proses penyalaan di ruang bakar.
Jika dibiarkan, kondisi ini berpotensi menyebabkan kerak pada injektor dan mempercepat kerusakan komponen vital mesin.
Selain itu, air yang masuk ke tangki bisa memicu korosi pada dinding logam tangki dan menyebabkan kebocoran jangka panjang.
Beberapa bengkel di Banjarmasin kini mulai menerima kasus serupa, meski jumlahnya belum signifikan.
“Sudah dua motor minggu ini yang kami temukan ada air di tangkinya,” kata Hendra menambahkan.
Pihak SPBU Diminta Bertanggung Jawab
Menanggapi temuan ini, sejumlah warga mendorong agar pihak SPBU lebih ketat dalam memeriksa tangki penyimpanan bahan bakar mereka.
Pemeriksaan kualitas BBM seharusnya dilakukan setiap hari untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kontaminasi air dari luar.
Petugas SPBU yang dihubungi oleh awak media enggan berkomentar banyak.
Mereka hanya menyebut bahwa bahan bakar yang dikirim berasal langsung dari depo resmi dan setiap tangki selalu dicek sebelum digunakan.
Namun, mereka tidak menampik kemungkinan adanya air yang masuk melalui faktor cuaca atau gangguan teknis.
Saran untuk Pengendara
Para montir menyarankan agar pengendara lebih waspada ketika mengisi bahan bakar, terutama saat musim hujan.
Jika motor tiba-tiba brebet atau mati setelah isi bensin, segera kuras tangki dan periksa kondisi filter bahan bakar.
Jangan menunda perbaikan karena air di tangki bisa menyebar ke seluruh sistem injeksi.
Selain itu, pengendara disarankan untuk tidak mengisi bahan bakar ketika tangki penyimpanan di SPBU baru saja diisi dari mobil tangki.
Pada saat itu, endapan di dasar tangki SPBU cenderung naik dan bisa ikut tersedot ke pompa.
Langkah Pemerintah dan Kesimpulan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin berencana melakukan pengecekan acak ke beberapa SPBU untuk memastikan standar operasional berjalan sesuai ketentuan.
Langkah ini diambil menyusul maraknya keluhan warga soal bahan bakar yang terkontaminasi air.
Temuan di bengkel Malkon Temon menjadi pengingat penting bagi pengendara agar lebih berhati-hati dan bagi pengelola SPBU untuk memperketat pengawasan kualitas bahan bakar.
Meskipun belum ada bukti bahwa semua SPBU mengalami masalah serupa, kejadian ini cukup memberi pelajaran bahwa perawatan sistem bahan bakar dan pengawasan distribusi BBM perlu dilakukan secara berkelanjutan.
Motor mogok bukan sekadar masalah kecil jika penyebabnya adalah air dalam bensin.
Selain mengganggu perjalanan, hal ini juga bisa menimbulkan kerugian besar bagi pemilik kendaraan.
Dengan kesadaran dan pemeriksaan rutin, kejadian serupa bisa dihindari dan kualitas BBM tetap terjaga untuk keselamatan pengendara.

Cek Juga Artikel Dari Platform mabar.online
