bengkelpintar.org Sebuah tragedi memilukan terjadi di sebuah bengkel kecil di Dusun Karangsono, Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Suasana yang biasanya ramai oleh aktivitas perbaikan kendaraan mendadak berubah menjadi kepanikan setelah suara ledakan keras mengguncang kawasan tersebut. Sumber ledakan diketahui berasal dari mesin kompresor angin yang digunakan untuk mengisi tekanan udara pada ban kendaraan.
Pemilik bengkel, Suwandi, yang berusia 48 tahun, menjadi korban dalam peristiwa mengerikan itu. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa oleh istrinya setelah tubuhnya terpental sejauh hampir tujuh meter dari titik ledakan. Tragedi ini membuat warga sekitar histeris karena tidak menyangka alat sederhana yang sehari-hari digunakan untuk bekerja bisa menimbulkan akibat fatal.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, saat itu Suwandi tengah melakukan perawatan ringan pada mesin kompresor miliknya. Alat tersebut merupakan perangkat penting untuk mengisi angin pada ban sepeda motor dan mobil milik pelanggan. Namun, tanpa disadari, tekanan udara di dalam tabung kompresor meningkat jauh di atas batas aman. Diduga, sistem pengaman pada tabung mengalami kerusakan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Beberapa detik kemudian, suara dentuman keras terdengar hingga radius puluhan meter. Pecahan logam beterbangan dan menghantam benda-benda di sekitar bengkel. Ledakan itu cukup kuat untuk merobohkan sebagian atap bangunan dan menyebabkan getaran yang dirasakan oleh warga sekitar.
Korban Tewas di Tempat
Akibat tekanan ledakan yang luar biasa, Suwandi terpental hingga sekitar 6–7 meter dari titik kompresor. Tubuhnya ditemukan tergeletak dengan luka parah di bagian kepala, dada, tangan, dan kaki. Sang istri yang mendengar suara keras dari dalam rumah langsung berlari menuju bengkel dan menemukan suaminya sudah tidak bernyawa. Ia pun berteriak meminta pertolongan warga sekitar.
Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Jenazah korban sempat dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo di wilayah Wlingi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun pihak keluarga menolak dilakukan autopsi karena menganggap kejadian tersebut sebagai musibah murni dan telah menerima dengan ikhlas.
Kesaksian Warga dan Situasi Setelah Ledakan
Ledakan itu membuat warga sekitar panik. Banyak yang mengira telah terjadi kebakaran besar atau ledakan tabung gas. Beberapa warga sempat keluar rumah karena takut akan adanya ledakan susulan. Seorang saksi mata mengaku mendengar suara dentuman seperti bom, diikuti dengan debu dan pecahan logam beterbangan ke udara.
Setelah situasi dinyatakan aman, warga bersama petugas membantu mengevakuasi barang-barang dari bengkel yang rusak parah. Beberapa peralatan seperti kunci, tabung oli, dan komponen kendaraan berserakan di tanah. Puing-puing dari atap seng dan dinding juga tampak berserakan di area sekitar. Hingga kini, warga mengaku masih trauma setiap kali mendengar suara keras karena teringat kejadian tersebut.
Penjelasan Kepolisian dan Peringatan Keselamatan
Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban. Ia menegaskan bahwa peristiwa ini murni akibat ledakan dari tekanan udara kompresor yang melebihi batas. Polisi juga mengimbau masyarakat, khususnya para pemilik bengkel, untuk lebih berhati-hati dan rutin memeriksa kondisi alat kerja mereka.
Pihak kepolisian menyarankan agar tabung kompresor diperiksa secara berkala, terutama bagian katup pengaman dan tekanan maksimal yang diizinkan. Kompresor yang sudah berkarat atau mengalami kerusakan ringan sekalipun dapat menjadi bom waktu jika terus digunakan tanpa perawatan yang tepat.
Bahaya Tekanan Udara dan Minimnya Kesadaran
Peristiwa ini sekaligus menjadi peringatan bagi banyak pemilik bengkel kecil yang mungkin belum memahami risiko besar dari mesin bertekanan tinggi. Banyak bengkel rumahan menggunakan alat dengan usia pemakaian bertahun-tahun tanpa pernah dilakukan pengecekan profesional. Padahal, tabung kompresor yang sudah usang atau retak bisa meledak sewaktu-waktu.
Ahli keselamatan kerja menegaskan bahwa tekanan udara yang melebihi kapasitas tabung bisa menyebabkan ledakan hebat seperti bom mini. Selain itu, faktor kelalaian seperti menutup ventilasi udara, mengganti katup dengan komponen tidak standar, atau menempatkan kompresor di ruangan tertutup juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Kehilangan yang Mendalam
Suwandi dikenal warga sebagai sosok pekerja keras dan ramah. Ia membangun bengkelnya secara mandiri dan menjadi tumpuan ekonomi keluarganya. Banyak pelanggan tetap yang datang bukan hanya untuk memperbaiki kendaraan, tetapi juga karena keramahan dan kejujurannya dalam melayani. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Kini bengkel yang dahulu ramai oleh suara mesin dan obrolan pelanggan tampak sepi. Hanya tersisa puing dan kenangan dari sosok yang dikenal berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Warga sekitar pun datang melayat sebagai bentuk kepedulian dan rasa simpati kepada keluarga korban.
Penutup
Tragedi ledakan mesin kompresor di Blitar menjadi pengingat penting tentang keselamatan kerja, terutama bagi usaha kecil dan rumahan. Alat bertekanan tinggi seperti kompresor tidak boleh dianggap sepele. Pemeriksaan rutin, penggunaan alat sesuai standar pabrikan, serta kesadaran akan risiko menjadi kunci utama untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan. Dari peristiwa ini, masyarakat diharapkan lebih peka terhadap pentingnya keamanan di tempat kerja, agar musibah seperti yang menimpa Suwandi tidak kembali terulang.

Cek Juga Artikel Dari Platform otomotifmotorindo.org
