bengkelpintar.org Universitas Muria Kudus (UMK) kembali menunjukkan kontribusinya dalam pengembangan pendidikan vokasi melalui program pengabdian kepada masyarakat yang difokuskan pada digitalisasi inventaris peralatan bengkel. Melalui kegiatan bertajuk Penerapan Digitalisasi Sistem Inventaris untuk Pengelolaan Peralatan Bengkel SMK Lemuria Kudus Berbasis Web, tim PkM UMK berupaya membantu sekolah mengelola aset bengkel secara lebih efisien, akurat, dan modern.
Selama ini, banyak sekolah kejuruan masih menggunakan pencatatan manual dalam mengelola inventaris peralatan bengkel. Cara konvensional tersebut rawan terjadi kehilangan catatan, kesalahan data, hingga sulitnya menelusuri lokasi peralatan. UMK melihat persoalan ini sebagai peluang untuk mendorong digitalisasi guna meningkatkan kualitas manajemen fasilitas belajar praktik siswa.
Mengatasi Kendala Pencatatan Manual yang Tidak Efisien
Di SMK Lemuria Kudus, pencatatan inventaris dilakukan melalui buku tulis atau spreadsheet sederhana. Metode ini sering menimbulkan tumpang tindih data karena banyaknya alat yang digunakan setiap hari dan berpindah lokasi antar-ruang praktikum. Peralatan kecil seperti kunci pas, obeng, maupun alat ukur rentan hilang karena tidak ada sistem pelacakan yang baik.
Kehadiran sistem inventaris berbasis web menjadi solusi yang sangat relevan. Sistem yang diperkenalkan oleh tim PkM UMK memungkinkan data alat dicatat secara digital dan tersimpan di satu basis data terintegrasi. Peralatan yang dipinjam, dipakai untuk praktikum, atau dipindahkan ke ruang lain dapat tercatat otomatis, membuat guru maupun teknisi lebih mudah melakukan kontrol.
Selain mengurangi risiko kehilangan, digitalisasi inventaris juga menghemat waktu bagi guru yang biasanya harus melakukan pencatatan ulang secara berkala. Dengan sistem baru, proses tersebut dapat dilakukan hanya dengan beberapa klik.
Pelatihan Penggunaan Sistem: Guru dan Staf Langsung Terlibat
Kegiatan pengabdian ini dihadiri guru, teknisi bengkel, serta staf administrasi sekolah. Mereka mendapatkan pelatihan langsung mengenai cara menggunakan aplikasi inventaris berbasis web. Materi pelatihan mencakup:
- Cara input data barang, lengkap dengan foto dan kode identifikasi
- Pencatatan penggunaan barang saat kegiatan praktikum
- Menambahkan barang baru ke sistem
- Menandai barang yang rusak atau perlu perawatan
- Menyusun laporan otomatis untuk audit dan pengawasan
Pelatihan dilakukan secara bertahap agar peserta benar-benar memahami setiap fitur. Tim PkM UMK memastikan bahwa sistem ini dapat digunakan tanpa memerlukan kemampuan teknis tinggi. Antarmuka aplikasi dirancang sederhana agar mudah dipahami pengguna baru.
Digitalisasi Inventaris Dorong Transparansi dan Efektivitas
Ketua tim PkM, Evanita, menegaskan bahwa digitalisasi inventaris merupakan langkah strategis bagi sekolah kejuruan dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan fasilitas pendidikan. Ia menjelaskan bahwa sistem inventaris berbasis web memudahkan guru dan teknisi untuk memantau persediaan barang secara real-time. Mereka dapat melihat jumlah alat yang tersisa, barang yang sedang dipinjam, atau lokasi penyimpanan alat tertentu.
Sistem ini juga membantu sekolah dalam proses audit, baik internal maupun eksternal. Laporan inventaris dapat dihasilkan secara otomatis, sehingga proses pengecekan tidak lagi memakan waktu lama.
Respons Positif dari SMK Lemuria Kudus
Pihak SMK Lemuria Kudus menyambut baik inovasi dari UMK. Mereka mengungkapkan bahwa pengelolaan inventaris yang selama ini dilakukan secara manual kerap menimbulkan masalah, terutama pada bengkel yang memiliki intensitas penggunaan alat tinggi. Banyak peralatan rusak, hilang, atau tidak tercatat dengan baik.
Dengan adanya sistem berbasis web, guru dapat bekerja lebih efektif dan siswa mendapatkan fasilitas yang lebih tertata. Kepala sekolah mengaku optimistis bahwa digitalisasi ini akan meningkatkan kualitas pembelajaran praktikum karena alat-alat lebih mudah dipantau dan dirawat.
Serah Terima Sistem dan Diskusi Evaluasi
Setelah pelatihan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan evaluasi. Guru dan staf diberi kesempatan menyampaikan kendala, usulan fitur tambahan, atau kebutuhan khusus yang mungkin diperlukan untuk keperluan bengkel di sekolah mereka.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan akses resmi aplikasi inventaris kepada pihak sekolah. Dengan ini, SMK Lemuria Kudus dapat langsung mengimplementasikan sistem dalam kegiatan sehari-hari. UMK juga berkomitmen memberikan pendampingan lanjutan jika sekolah membutuhkan bantuan teknis atau pengembangan fitur.
Kontribusi UMK bagi Penguatan Pendidikan Vokasi di Jawa Tengah
Program pengabdian ini menjadi bukti komitmen UMK dalam mendukung literasi digital dan penguatan pendidikan vokasi. Digitalisasi bukan hanya untuk perusahaan besar; sekolah pun perlu beradaptasi dengan teknologi agar pengelolaan fasilitas lebih efisien.
Dengan sistem inventaris berbasis web, SMK Lemuria Kudus kini memiliki pondasi kuat untuk meningkatkan mutu pembelajaran praktikum. Murid dapat belajar dengan alat yang terawat baik, guru dapat bekerja lebih praktis, dan sekolah memiliki dokumentasi yang rapi serta mudah diaudit.
Kesimpulan: Digitalisasi Inventaris Jadi Langkah Strategis
Program digitalisasi inventaris yang dilakukan UMK menunjukkan bahwa teknologi dapat memberikan dampak nyata pada efisiensi sekolah kejuruan. Dari pelacakan alat hingga penyusunan laporan, semuanya kini dapat dilakukan lebih cepat, transparan, dan akurat.
Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi sekolah lain untuk melakukan transformasi digital serupa. Semakin banyak sekolah mengadopsi teknologi, semakin kuat pula kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.

Cek Juga Artikel Dari Platform koronovirus.site
