bengkelpintar – Penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan menjadi tren global, termasuk pemanfaatan etanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM). Namun, banyak pengguna motor mengeluhkan bahwa setelah menggunakan BBM yang dicampur etanol, mesin motor mereka sering mengalami “ngelitik” atau ketukan mesin yang tidak normal. Apa sebenarnya penyebab fenomena ini dan bagaimana dampaknya terhadap performa motor? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu BBM Campur Etanol?
Etanol adalah jenis alkohol yang biasa diproduksi dari bahan-bahan organik seperti tebu, jagung, dan singkong. Sebagai bahan bakar alternatif, etanol sering dicampur dengan BBM fosil untuk mengurangi emisi gas buang dan ketergantungan pada minyak bumi. Di Indonesia, penggunaan BBM campur etanol (biasanya dalam kadar 5-10%) mulai diperkenalkan untuk mendukung energi terbarukan.
Fenomena “Ngelitik” pada Mesin Motor
Istilah “ngelitik” merujuk pada ketukan mesin yang terjadi saat pembakaran bahan bakar di ruang bakar tidak sempurna. Suara ketukan ini biasanya disebabkan oleh detonasi atau pembakaran prematur bahan bakar yang bisa menimbulkan getaran dan suara khas di mesin.
Pengguna motor yang memakai BBM campur etanol sering merasakan mesin “ngelitik” lebih sering dibandingkan dengan BBM murni. Hal ini memicu kekhawatiran apakah penggunaan etanol berdampak negatif pada mesin dan kinerja kendaraan.
Penyebab Mesin Ngelitik karena Etanol
Salah satu penyebab utama mesin “ngelitik” saat menggunakan BBM campur etanol adalah perbedaan sifat kimia etanol dengan bensin biasa. Etanol memiliki nilai oktan yang lebih tinggi, sehingga seharusnya bisa mengurangi ketukan mesin. Namun, ada beberapa faktor yang membuat etanol juga bisa memicu masalah ketukan jika tidak diimbangi dengan penyesuaian mesin yang tepat:
- Perubahan Rasio Campuran Udara dan Bahan Bakar: Etanol menyerap lebih banyak udara saat pembakaran, sehingga rasio campuran udara-bahan bakar menjadi lebih “kaya” (lebih banyak bahan bakar). Jika sistem injeksi atau karburator tidak menyesuaikan, pembakaran bisa menjadi tidak sempurna dan menimbulkan ketukan.
- Efek Pendinginan Etanol: Etanol memiliki sifat pendinginan di ruang bakar, yang bisa menyebabkan titik pembakaran berubah dan memicu detonasi pada kondisi tertentu.
- Kualitas BBM Campur: Jika campuran etanol dan bensin tidak merata atau kualitas etanol kurang baik, ini dapat menyebabkan pembakaran tidak stabil.
- Perubahan Timing Pengapian: Mesin yang belum di-tune ulang untuk bahan bakar etanol mungkin mengalami pengapian yang tidak optimal sehingga memicu ketukan.
Dampak pada Mesin Motor
Mesin yang sering “ngelitik” atau mengalami detonasi prematur dapat mengalami kerusakan jangka panjang seperti:
- Penurunan Efisiensi Mesin: Pembakaran yang tidak sempurna mengurangi tenaga dan efisiensi bahan bakar.
- Kerusakan Pada Komponen Mesin: Ketukan mesin dapat merusak piston, ring piston, dan bagian lain dari ruang bakar.
- Peningkatan Emisi: Pembakaran tidak sempurna juga bisa menyebabkan peningkatan emisi gas buang yang berbahaya.
Solusi dan Tips Menghindari Ketukan Mesin
Untuk mengatasi masalah “ngelitik” akibat BBM campur etanol, beberapa solusi dan tips bisa diterapkan:
- Penyesuaian Mesin: Tune-up mesin, termasuk pengaturan ulang timing pengapian dan sistem injeksi, agar sesuai dengan karakteristik bahan bakar campuran etanol.
- Penggunaan BBM Berkualitas: Pastikan menggunakan BBM campur etanol yang sudah memenuhi standar kualitas agar pembakaran tetap stabil.
- Perawatan Rutin: Melakukan servis rutin pada mesin dan sistem bahan bakar untuk menjaga kondisi optimal.
- Pemilihan Bahan Bakar Sesuai Spesifikasi: Gunakan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan, dan jika menggunakan campuran etanol, pastikan motor sudah kompatibel.
Kesimpulan
Penggunaan BBM campur etanol memang membawa keuntungan dari sisi ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Namun, perubahan komposisi bahan bakar ini memerlukan penyesuaian teknis pada mesin agar tidak menimbulkan masalah seperti “ngelitik” atau ketukan mesin.
Pemilik motor disarankan untuk melakukan penyesuaian dan perawatan yang tepat agar mesin tetap optimal dan awet. Dengan cara ini, pemanfaatan etanol sebagai bahan bakar ramah lingkungan bisa berjalan lancar tanpa mengorbankan performa kendaraan.

